Profil: Sejarah
Madrasah Tsanawiyah Nurusa’adah Buluh Kasab merupakan cikal bakal dari Madrasah Tsanawiyah Negeri Maro Sebo Ulu yang merupakan perwujudan dari keinginan masyarakat desa Buluh Kasab dan sekitarnya yang sudah lama ingin mendirikan sebuah madrasahtsanawiyah untuk mendidik dan membekali anak-anak mereka dibidang agama. Keinginan tersebut ditindaklanjuti oleh kepala desa yang saat itu dijabat oleh bapak Pahrurrazi Abdullah, dan dibentuklah sebuah yayasan yang akan mengelola madrasah tersebut yang diketuai oleh bapak Syarkawi yang dibantu oleh bapak Anang Fahri (alm) dan Bapak Abunjani (alm).
Pada awal 2003 di bulan Pebruari setelah shalat jum’at, kepala desa dan pengurus yayasan mengajak para masyarakat untuk memilih kepala sebegai pelaksana kegiatan harian daripada madarasah, dan hasilnya ditunjuklah bapak Asnawi Husin.
Madrasah Tsanawiyah Nurussa’adah ini mulai melaksanakan proses belajar mengajar pada tahun ajaran 2003-2004 setelah diterbitkan SK Kanwil No. 025 tanggal 01 Juli 2003 tentang izin operasional Madrasah Tsanawiyah Nurussa’adah. Pada awalnya proses belajar mengajar meminjam SD N 21 Buluh Kasab, dengan waktu sore hari dengan jumlah siswa sebanyak 15 siswa di kelas tujuh. Pada tahun ajaran 2004-2005 proses belajar mengajar meminjam bangunan Madrasah Ibtidaiyah (MIS) Buluh Kasab dengan waktu belajar pagi hari.
Sebagai sebuah madrasah yang baru berdiri mengatasi kesulitan dan kendala menjadi tugas utama yang harus diperhjatikan oleh kepala madrasah beserta pengurus yayasan, terutama dari segi pembiayaan yang mengandalkan donatur dari para tokoh masyarakat Buluh Kasab dan sekitarnya. Selama dua tahun ajaran awal pembiayaan madrasah ini mengandalakan donatur dari tokoh masyarakat. Barulah pada tahun ajaran 2005-2006 madrasah ini mulai mendapat bantuan dari dana BOS pemberintah.
Untuk menjaga agar madrasah nurussa’adah tetap eksis dan konsisten di tengah masyarakat dengan gigih dan tak kenal lelah bapak Asnawi melakukan banyak hal terutama menjaga admininstrasi dan banyak komunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Maro Sebo Ulu, diantara tokoh-tokoh masyarakat yang berperan aktif dalam mengembangkan madrasah tersebut yaitu bapak Syarkawi dan Bapak H. Mohd. Damiri (Ketua Yayasan Pendidikan Islam STAI Muara Bulian) yang saat itu menjabat sebagai Kepala Pergurais (yang membidangi Mapenda dan Pekapontren) di Departemen Agama Kabupaten Batanghari (sekarang, Kemenag Kabupaten Batanghari).
Dari kedua tokoh masyarkat diatas, muncul gagasan untuk menyerahkan pengelolaan madrasah ini kepada pemerintah dengan menjadikan Madrasah Nurussa’adah berstatus Madrasah Negeri, hal ini untuk menjaga stabilitas dan eksistensi Madrasah Nurussa’adah di masa depan. Mengingat di Kecamatan Maro Sebo Ulu belum ada MTs Negeri. Gagasan positif ini disambut dengan senang hati oleh bapak Asnawi selaku kepala madrasah. Kemudian dipersiapkanlah segala keperluan untuk menjadikan madrasah ini menjadi madrasah negeri. Seiring dengan itu madrasah ini mendapat bantuan gedung dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) desa Buluh Kasab tahun 2007 di atas tanah wakaf yang terletak di Rt.06 Desa Buluh Kasab yang berbatasan dengan Desa Kembang Seri”. Mulai tahun ajaran 2007-2008 Madrasah Nurussa’adah mulai memakai gedung sendiri.
Upaya dan proses penegerian madrasah ini ± 5 tahun dan selam itu pula dengan gigih dan tak mengenal lelah mengingat usia yang lanjut dan jarak yang terbilang jauh, kepala madrasah bapak Asnawi. HS berulang konsultasi dengan bapak Syarkawi dan bapak H. Mohd. Damiri.
Ketiga nama diatas selalu berkomunikasi dan berupaya, bapak Asnawi selaku kepala Madrasah mengurus keperluan administrasi madrasah diteruskan kepada bapak Syarkawi (Ketua yayasan) di Jambi, dan diteruskan kepada bapak H.Mohd. Damiri(Kasi Pergurais)di Muara Bulian. Selanjutnya untuk mengurus segala keperluan administrasi ke Daerah maupun Pusat dilakukan oleh Bapak H. Mohd. Damiri. Berkat upaya yang gigih dan tanpa pamrih yang dilakukan oleh bapak H. Mohd. Damiri mengingat usia yang tak muda dan jarak yang jauh ke Pusat, berulang kali beliau lakukan. Berkat izin Alah SWT. Upaya tersebut membuahkan hasil dan pada oktober 2009 Madrasah Tsanawiyah Nurussa’adah resmi berganti status menjadi Madrasah Negeri.Dan pada Januari 2010 diresmikan bersama dengan MTs Negeri Rambutan Masam di Rambutan Masam.